"Ketiga, tentunya menunjukkan sinergi dan kolaborasi antar anak perusahaan telah terjadi dengan baik Bapak Menteri (BUMN). Walaupun dengan BUMN dan lain-lain kadang-kadang masih ribet Pak. Tapi kalau di bawahnya MIND ID, semuanya berjalan lancar," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan, pengiriman emas ke Antam akan mulai dilakukan pada minggu kedua Desember 2024, sesuai dengan mulai produksi emas dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) Freeport di Gresik.
"Kontraknya untuk tahapan ini lima tahun, kalau dihitung nilainya sekitar USD12,5 miliar. Tapi ini tergantung harga emas atau itu sekitar Rp200 triliun dan ini sangat membanggakan untuk kita di mana emas produksi kita dikonsumsi Antam dan bisa memberikan nilai tambah untuk industrialisasi di Indonesia," ujar dia.
Tony menambahkan, total yang bisa diproduksi dari PMR tersebut berkisar 50-60 ton bergantung dari kadar bijih yang ditambang. Sebab, semakin tinggi kadar bijihnya semakin banyak emas yang bisa diproduksi.
"Dan Process Metal Refinery ini bukti kami serius melakukan hal ini dan kita bersama-sama antam telah terjadi kesepakatan, diskusi tidak terlalu alot, agak panjang tapi tidak alot karena keduanya memiliki kepentingan yang sama dan saling bersinergi," kata Tony.
(Dhera Arizona)