IDXChannel - PT Antareja Mahada Makmur (AMM) meraih kontrak kerja sama jasa pertambangan terbarunya dengan PT Mifa Bersaudara. Penandatanganan kontrak kerja sama jasa pertambangan dilakukan oleh Direktur Utama AMM Joko Triraharjo dan Direktur AMM Muhammad Affan dengan Direktur Utama Mifa Bersaudara Ricky Nelson di Treasury Tower, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Penandatanganan ini turut disaksikan Komisaris AMM Christianto Setyo, Komisaris Media Djaya Bersama (MDB) Andi Djajanegara, jajaran Direksi PT Mifa Bersaudara, dan jajaran Direksi PT Putra Perkasa Abadi (PPA).
Dalam kontrak kerja sama tersebut, AMM akan melakukan penambangan untuk pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) dengan total target produksi dari Mifa untuk kontraktornya mencapai 45 juta bank cubic metre (BCM) per tahun hingga 2028.
Direktur Utama Mifa Bersaudara Ricky Nelson mengatakan, kerja sama ini merupakan sinergi yang saling melengkapi antara AMM dan Mifa Bersaudara. Sehingga dia sangat optimistis dapat membawa bisnis Mifa semakin tumbuh ke depannya.
"Ini tentang sinergi, melengkapi satu sama lain. Ini merupakan tonggak besar lainnya karena kami telah mencapai kesepakatan dengan AMM untuk membawa investasi, membawa SDM dan peralatan terbaiknya untuk memenuhi standar kami. Jika sebelumnya produksi tertinggi Overburden kami sebesar 30 juta BCM, dengan mengucapkan Bismillah, dengan sinergi ini kami targetkan 45 juta BCM. Semoga kerjasama ini bisa menghasilkan tujuan yang lebih besar lagi kedepannya," ujar Ricky Nelson melalui keterangan tertulis, Minggu (22/10/2023).
Pada kerja sama perdananya dengan Mifa Bersaudara, Direktur Utama AMM Joko Triraharjo menyatakan siap membantu Mifa Bersaudara untuk mencapai 45 juta BCM.
"kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan PT Mifa Bersaudara, kami akan berusaha semoga project ini diberkahi Allah SWT, berjalan dengan lancar, dan target yang diberikan sebesar 45 juta BCM dengan senang hati (kami akan capai). Semoga kolaborasi kita membawa keberkahan untuk AMM, Mifa dan juga bermanfaat bagi bangsa dan negara terutama bagi masyarakat Aceh," kata Joko Triraharjo.
AMM merupakan perusahaan kontraktor tambang, yang merupakan anak perusahaan dari PPA. AMM didirikan 11 Desember 2017 dengan mengerjakan berbagai lahan tambang batu bara milik sejumlah pelaku bisnis pertambangan.