Abdul Muhari menjelaskan modifikasi cuaca ini dalam konteks menurunkan terlebih awal hujannya. “Jadi pergerakan awan ini kadang-kadang menggumpal, kadang-kadang makin besar sehingga kalau itu turun hujan awannya sudah sangat pekat mungkin intensitas lebih tinggi, jadi kita turunkan.”
“Jadi awan-awan ini akan bergerak dibawa oleh angin ke daerah-daerah Pantura Jawa, begitu sampai di selat Sunda kita turunkan di lautnya, sehingga begitu sampai di Jakarta sudah sedikit,” katanya.
Abdul Muhari mengatakan operasi TMC di wilayah Jawa Barat dan Jakarta dapat diklaim berhasil. Namun, untuk wilayah Jawa Tengah operasi TMC cukup terlambat mengingat dampak banjir akibat cuaca ekstrem terjadi cukup luas melanda Jawa Tengah.
“Di periode Nataru mungkin kita kalau misalkan kita klaim kita cukup berhasil di Jawa Barat dan DKI, tetapi mungkin kita sedikit terlambat untuk memulai di Jawa Tengah, sehingga ini yang kemudian eskalasi dampaknya bencananya cukup besar,” kata Abdul Muhari.
Sementara itu, kata Aam, saat ini masih berjalan operasi TMC di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.