Pengelolaan akan menggunakan model bisnis “Food Ecosystem Financing” yang akan menjamin end to end bisnis pelaku dan cash to cash transaksi yang terukur serta terpercaya secara cashless, sehingga menjamin PT Agro Jabar menjalankan GCG dengan baik
Selain itu, PT Agro Jabar saat ini sedang berjuang untuk menjadi Distributor Pertama (D1) untuk komoditas minyak goreng, kedelai, gula konsumsi, gula rafinasi (untuk UKM industri) dan produk-produk frozen berupa daging dan ikan.
Hal tersebut dilakukan guna mengatasi defisit kebutuhan pokok di Jabar dengan harga yang kompetitif dan efisien.
“Kami berharap kepada seluruh pemangku kebijakan di Jawa Barat mendukung secara serius model pengelolaan pangan dengan kebijakan yang berpihak kepada petani dan seluruh pelaku khususnya BUMD di Kabupaten dan PT Agro Jabar sebagai BUMD Jawa Barat yang mendapat mandat PDP agar dapat bersinergi,” terang Nurfais Almubarok, Kamis (26/1/2023).
Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional atau NFA, Sarwo Edhy menyambut baik adanya PDP ini. Menurutnya, program pembangunan fasilitas distribusi pangan ini dapat menjadi percontohan. Sehingga diharapkan bisa dibangun di banyak tempat sebagai penyangga pangan provinsi dan nasional.
“Kami mengapresiasi pembangunan PDP ini, pembangunan pusat distribusi ini sejalan dengan tujuan dan tugas NFA dalam menjamin ketersediaan pangan. Apabila pangan daerah kuat maka pangan nasional pun akan kuat,” ungkapnya.