sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antisipasi Situasi Global, Wamenkeu Beberkan Tiga Kunci Strategi Kebijakan Pemerintah

Economics editor Tim IDXChannel
07/12/2023 20:15 WIB
Pemerintah telah menyiapkan strategi kebijakan untuk mengantisipasi situasi global saat ini. 
Antisipasi Situasi Global, Wamenkeu Beberkan Tiga Kunci Strategi Kebijakan Pemerintah. Foto: Dok Kemenkeu
Antisipasi Situasi Global, Wamenkeu Beberkan Tiga Kunci Strategi Kebijakan Pemerintah. Foto: Dok Kemenkeu

IDXChannel - Perekonomian global dihadapkan pada meningkatnya fragmentasi geopolitik dan ekonomi pascapandemi. Namun, pemerintah telah menyiapkan strategi kebijakan untuk mengantisipasi situasi global saat ini. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam sesi High Level Policy Dialogue dengan topik Policies to Adapt to the Current Global Changes pada hari kedua Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED).

"Jumlah pembatasan perdagangan dan investasi asing langsung (FDI) telah meningkat tiga kali lipat sejak 2018, di mana pola perdagangan bergeser," kata dia dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023). 

Hal tersebut, menurutnya, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang merespons ketidakpastian kebijakan dan mencari cara untuk melindungi rantai pasokan mereka dari risiko geopolitik.

"FDI juga semakin terkonsentrasi di negara-negara yang secara geopolitik memiliki kesamaan (friendshoring)," ujar Suahasil. 

Karena itu, Indonesia telah meningkatkan upaya untuk mengantisipasi situasi global. Dia membeberkan, ada tiga kunci strategi kebijakan pemerintah untuk menghadapi tantangan. 

Pertama, menjaga stabilitas ekonomi makro dengan merancang respons kebijakan secara hati-hati. Kedua, dukungan fiskal yang tepat sasaran khususnya bagi kelompok rentan dan ketiga, terus membangun keberlanjutan pertumbuhan jangka panjang yang lebih kuat melalui reformasi struktural yang komprehensif.

Terkait masa depan kerja sama multilateral saat ini, dia menyatakan perlunya lembaga-lembaga internasional berbenah mengikuti dinamika dunia untuk menjaga keadilan dan pemerintahan yang inklusif. Reformasi dapat mencakup upaya untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan global.

Hal senada disampaikan Menteri Perdagangan periode 2004-2011 Mari Elka Pangestu yang juga Managing Director of Development Policy and Partnership di Bank Dunia periode 2020-2023 dalam sesi Indonesia in The Fragmented World. 

Dia mengatakan, situasi global saat ini sedang menghadapi tekanan geopolitik dan geoekonomi yang menimbulkan keterkaitan antara ekonomi, keamanan, dan teknologi. Namun, terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia karena di tengah pergeseran situasi ekonomi politik global membuka kesempatan relokasi dan peralihan perdagangan, terutama dari China dan Amerika Serikat. 

Di sisi lain, muncul juga fenomena green competitiveness dan green trade yang berpotensi pada ekspor green goods dan teknologi yang semakin meningkat.

Menurutnya, Indonesia perlu mendorong reformasi dengan mengintegrasikan kebijakan iklim dengan pembangunan. Selain itu, perlu adanya investasi pada sumber daya manusia, teknologi dan institusi. 

"Dari sektor perdagangan, Indonesia perlu menurunkan border barriers, menyiapkan fasilitas perdagangan dengan baik dan mendorong perubahan yang konstruktif,” ucapnya.

(RNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement