"Tim dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Kementerian PUPR juga telah mempersiapkan bahan banjiran berupa bronjong, geobag dan alat berat excavator apabila dibutuhkan untuk Sungai Oesao dan sungai-sungai lainnya," ujar Jubir Endra pada pernyataan tertulisnya, Minggu (5/2/2023).
Dari data hasil survei di lapangan, diketahui terdapat kerusakan di sayap kanan dan kiri Bendung Oesao yang patah, termasuk Kolam Olak juga mengalami kerusakan. "Tebing dan sayap bendung kanan dan kiri yg rusak kira-kira sepanjang 42 meter sebelah kanan dan 30 meter sebelah kiri yang rusak," sambungnya.
Berdasarkan catatan Stasiun Pos Curah Hujan Naibonat pada 4 Februari 2023 , curah hujan mencapai 95 mm/hari, sehingga tinggi muka air di atas Mercu Bendung melebihi atau di atas 0,3 m pada tanggal 04 Februari 2023 pukul 14.00 Wita.
Untuk selanjutnya, BWS Nusa Tenggara II Kementerian PUPR akan terus memantau perkembangan di lapangan dan melaporkan secepatnya jika terjadi bencana kepada Posko Pusat Bencana Dirjen SDA Kementerian PUPR.
(FRI)