Momentum ini, kata dia, ditambah dengan tingginya minat masyarakat pada investasi emas dan gaya hidup (lifestyle), menciptakan ekspektasi positif terhadap konsumsi masyarakat hingga awal tahun depan.
Menurut Alphonzus, aktivitas ekonomi yang menggeliat pada kuartal IV-2025 ini merupakan kesempatan terakhir bagi peritel untuk mendongkrak penjualan dan menentukan kinerja sepanjang 2025.
Meskipun kondisi global tidak kondusif, Alphonzus menilai pertumbuhan ritel didukung oleh faktor fundamental Indonesia sebagai pasar yang besar dan stabil. Selain itu, gaya hidup masyarakat, terutama di kota besar, menjadi pendorong kuat terhadap permintaan barang.
"Faktor lain yang sangat memengaruhi juga adalah gaya hidup (lifestyle) masyarakat terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Gaya hidup (lifestyle) telah menjadi salah satu pendorong yang kuat dalam peningkatan antusiasme terhadap permintaan barang dengan merek-merek baru di Indonesia," kata dia.