"Sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di bawah lembaga sektoral kita, kita akan menghabiskan banyak waktu kita hari ini dalam diskusi kebijakan strategis terkait dengan isu global, outlook dan tantangan ekonomi regional, serta beberapa agenda tematik dalam rangka mempromosikan pembiayaan infrastruktur dan transisi keuangan di kawasan," papar Sri Mulyani.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengomentari suasana ruangan pertemuan mereka pada hari ini yang kaya akan nuansa budaya negara-negara anggota ASEAN.
"Perkumpulan kita ini akan memfasilitasi koneksi kita dengan satu sama lain dengan aransemen yang cukup dekat ini, lebih lekat dibandingkan dengan G20. Kita datang dari ekonomi yang berbeda, dengan kondisi ekonomi domestik yang bervariasi, tapi kita berhasil membuat sebuah progres dan memperkuat kerja sama kita untuk mencapai tujuan-tujuan kita secara harmonis serta mengatur stabilitas lebih lanjut dalam kerja sama dan kepemimpinan kolektif kita," ucap Sri.
Dia pun menyambut Timor Leste yang turut hadir dalam pertemuan tersebut untuk pertama kalinya sebagai observer.
"Semangat seperti ini sebenarnya ingin diciptakan dalam konteks suasana ini. Pertemuan AFMGM kedua ini adalah platform yang sangat penting bagi kita semua untuk menyadari pencapaian kita dalam prioritas 2023. Ini juga penting bagi semua Menkeu dan Gubernur Bank Sentral untuk menjadi lebih waspada dalam lingkungan dinamis ini, untuk mendiskusikan perkembangan terkini terkait tantangan ekonomi kawasan dan juga global," pungkasnya.
(YNA)