Dampaknya bagi Indonesia cukup signifikan, mengingat perekonomian domestik masih bergantung pada investasi asing langsung (FDI) dan ekspor.
“"Kelemahannya, sebagian besar perekonomian, termasuk Indonesia, berisiko menghadapi tekanan lebih besar karena ketergantungan pada FDI dan pasar ekspor, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sudah rapuh," kata Ezaridho.
Ezaridho menilai, dominasi konsumsi rumah tangga dalam struktur PDB telah membuat metrik ekonomi ini lebih condong pada konsumsi barang akhir.
Menurutnya, metrik yang lebih akurat dalam mengukur aktivitas ekonomi adalah Gross Output, yang mencakup barang awal dan menengah serta transaksi antar bisnis (B2B).
Ia mencatat, penyusutan Gross Output Indonesia saat ini mencerminkan laju pertumbuhan ekonomi yang melambat.