Daftar tersebut mengidentifikasi mereka yang bekerja dengan pemerintah Daerah Otonomi Uighur di Xinjiang untuk merekrut dan mengangkut warga Uighur, Kazakh, Kyrgyzstan atau anggota kelompok teraniaya lainnya keluar dari wilayah itu.
Para pejabat AS mengatakan, pihak berwenang China membangun kamp kerja paksa untuk warga Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya di Xinjiang. Beijing menyangkal adanya pelanggaran apa pun.
(Dian Kusumo Hapsari)