sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ASEAN 2023 Bahas Myanmar, Perwakilannya justru Tak Hadir

Economics editor Widya Michella
03/02/2023 19:18 WIB
Dirjen Kerja Sama ASEAN menyebut perwakilan non politik Myanmar diundang oleh Kemlu Indonesia, namun tidak hadir dalam acara yang digelar di Jakarta.
ASEAN 2023 Bahas Myanmar, Perwakilannya justru Tak Hadir. (Foto: Widya Michella/MNC Media)
ASEAN 2023 Bahas Myanmar, Perwakilannya justru Tak Hadir. (Foto: Widya Michella/MNC Media)

IDXChannel - Dirjen Kerja Sama ASEAN, Sidharto R. Suryodipuro, mengatakan perwakilan Myanmar tidak hadir dalam pertemuan The ASEAN Foreign Ministers' (AMM) Retreat di Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Padahal acara yang digelar selama dua hari pada 3-4 Februari 2023 itu juga membahas isu Myanmar. "Perwakilan Myanmar, tidak ada perwakilan Myanmar kan kursinya kosong. (Padahal) Kita mengundang perwakilan non politik, undangan dikirim dalam bentuk undangan diplomatik dari Kemlu Indonesia," kata Sidharto saat ditemui wartawan di Sekretariat ASEAN, Jumat (3/1/2023). 

Walaupun dia mengatakan berdasarkan keputusan para Menlu ASEAN, pihak yang berkuasa di Myanmar tak diundang dalam pertemuan tersebut.  "Keputusan KTT yang lalu, bahwa dari pihak yang berkuasa di Myanmar KTT ASEAN dan Menlu ASEAN  tidak mengundang pihak Myanmar," katanya. 

Lebih lanjut, Indonesia sebagai Keketuan ASEAN 2023 bersama para Menlu lainnya turut membahas mengenai penerapan five point of consensus atau dikenal dengan (5PC) untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politik. 

"Pekerjaan tentang Myanmar itu bukan pekerjaan overnight, besok pagi langsung jadi. Tapi merupakan suatu proses dan para menlu ASEAN kompleksitas isunya," kata dia. 

Walaupun hingga kini implementasi 5PC belum memiliki kemajuan. Namun ia mengaku akan terus mencoba dan mengajak seluruh pihak stakeholder untuk melaksanakan 5PC tersebut 

"Bukan hanya dari segi yang terjadi 2 tahun terakhir, yang terjadi 2 tahun terakhir harus dibantu penyelesaiannya tapi juga persoalan-persoalan masalah-masalah yang lebih mendasar di Myanmar. Myanmar adalah keluarga besar ASEAN, jadi ASEAN itu mencoba membantu,"ujar dia. 

Upaya lainnya yang dilakukan adalah dengan membentuk Office of Special Envoy yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri negara ASEAN. Namun hingga kini ASEAN belum mengirimkan utusannya ke Myanmar. 

"Belum ada keputusan untuk mengirim spesial envoy ke Myanmar. Yang sekarang dilakukan adalah mengadakan semua komunikasi dengan semua pihak, dalam rangka membantu semua proses,"ujarnya.

"Fokus Indonesia sebagai ketua, adalah menjalin semua pihak dalam rangka mendorong penghentian kekerasan, supaya bisa tercipta kondisi bagi proses dialog yang inklusif dan juga penyaluran bantuan kemanusiaan," tuturnya. 

Sebagai informasi, AMM Retreat diawali dengan Pertemuan Pejabat Tinggi (Senior Officials' Meeting) ASEAN (2 Februari 2023), dan ASEAN Coordinating Council ke-32 (3 Februari 2023). 

Dalam rangkaian pertemuan ini, terdapat beberapa agenda termasuk di antaranya prioritas Keketuaan Indonesia dan tindak lanjut hasil-hasil KTT ASEAN ke-40 dan 41 pada 2022.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement