IDXChannel - Asosiasi Pariwisata sangat menyesalkan keputusan pemerintah yang telah membatalkan salah satu agenda G20 di Bali untuk dipindahkan di Jakarta.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah mengatakan, Bali merupakan tempat yang tepat untuk penyelenggaraan event terbesar ini.
Sebab mayoritas masyarakat Bali yang mengandalkan pariwisata sebagai backbone ekonomi ada sedikit harapan untuk mulai pulih kembali.
"Saya juga tidak tahu alasan dibatalkan itu kenapa ya, soalnya menurut saya di bali sudah paling ideal, karena bisa juga membantu kawan-kawan kita para pelaku pariwisata di bali yang sangat terdampak," ujarnya kepada MNC Portal, Kamis (20/1/2022).
Jika melihat alasan dibatalkannya penyelenggaraan di Bali karena sebaran virus omicron, maka sebetulnya sama saja, tinggal pengetatan protokol kesehatan yang mungkin ditambahkan.
"Emang kalau di Jakarta tidak omicron, emang omicron milih tempat, kan tidak," samungnya.
Bahkan menurut Budijanto ketika pelaksanaan salah satu agenda G20 ini di bali ini justru bisa lebih aman, karena masih banyak tempat terbuka atau outdoor.
"Kalau untuk prokes itu kan sama saja, jika memang harus ada misalnya penyemprotan disinfektan, menurut saya Bali siap untuk melakukan itu," tutur Budijanto.
Sebagai informasi Kementerian Keuangan (Kemenku) memindahkan agenda finance track (jalur keuangan) G20 dari Bali ke Jakarta karena alasan kesehatan di tengah penyebaran Omicron.
Hal tersebut tertuang dalam surat Kementerian Keuangan RI Pada surat bernomor S 3/G20.33/2020 tertanggal 19 Januari 2022 yang ditandatangani oleh Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik Rudy Rahmadi. (TIA)
Bahwa kegiatan Presidensi G20 Finance Track (jalur keuangan) yakni 2nd FCBD dan 1st FMCBG yang awalnya digelar di Bali pada 15 hingga 18 Februari 2022 dibatalkan. (TIA)