PGAS sebelumnya mengaku defisit pasokan gas bumi yang disalurkan lewat pipa sehingga perseroan mengusulkan LNG sebagai alternatif. Pasokan LNG dari Lapangan Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat di samping Kilang Bontang di Kalimantan Timur bisa menjadi salah satu solusi.
Kelangkaan gas bumi ini terjadi pada industri di kawasan Indonesia bagian Barat, terutama Sumatera bagian tengah, Sumatera Bagian Selatan, dan Jawa Bagian Barat.
Beberapa lapangan gas bumi seperti Blok Corridor, PEP Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jambi Merang mengalami penurunan penyaluran gas bumi. Defisit gas dari kawasan ini sekitar 50 BBTUD.
Kontraktor LNG Tangguh yang dioperasikan BP Berau Ltd belum lama ini telah menyelesaikan Kilang LNG Tangguh Train-3. PGAS memperoleh pasokan dari LNG di Kilang Tangguh yang belum terkontrak.
Sekitar 75 persen LNG dari Kilang Tangguh sebetulnya dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Sementara sisanya dibeli oleh Kansai Electric Power Co. Adapun PGAS memperoleh sisa dua atau tiga kargo yang belum terkontrak.
(RFI)