Pada kesempatann itu, Airlangga beserta Menteri Malaysia dan Thailand telah menyepakati untuk memastikan semua target dalam kerja sama IMT-GT dapat tercapai dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Kita harus memanfaatkan platform Kerja sama IMT-GT untuk mendorong proyek yang konkret bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan dengan tetap memperhatikan permasalahan yang terjadi saat ini seperti kesehatan, revolusi industri, ketahanan pangan dan energi, kualitas sumber daya manusia, dan sumber daya berkelanjutan. Tak lupa, kita juga harus mempercepat transformasi dan adaptasi teknologi yang memainkan peran kunci untuk masa depan kerja sama IMT-GT,” tutur Menko Airlangga.
Dia mengunggkapkan, Indonesua mendukung adopsi prinsip green dan blue economy serta circular economy dalam kerangka kerja pemerintah untuk lima tahun ke depan. Berkaitan dengan hal ini, Indonesia juga tengah mengembangkan kebijakan sektor industri dengan konsep ekonomi sirkular melalui Standarisasi Industri Hijau.
"Melalui ekonomi sirkular, Indonesia diproyeksikan akan menciptakan 4,4 juta pekerjaan baru dan menambah 42,2 miliar dolar Amerika Serikat dari PDB pada 2030. Saya yakin, kondisi serupa juga dapat diterapkan di negara-negara lainnya,” tutur Airlangga.
Meskipun tengah dilanda gelombang kedua pandemi, Indonesia beserta Malaysia dan Thailand tetap berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai program dan kegiatan dalam Cetak Biru Implementasi IMT-GT 2017-2021, serta menyusun kerangka kerja lima tahun berikutnya dalam Cetak Biru Implementasi IMT-GT 2022-2026.