sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Atasi "Tuyul" Digital, INDEF Sarankan OJK Perkuat Literasi Keuangan

Economics editor Michelle Natalia
11/04/2022 07:37 WIB
Berkembangnya digitalisasi membuat berbagai fenomena kejahatan online kian marak di tanah air.
Atasi
Atasi "Tuyul" Digital, INDEF Sarankan OJK Perkuat Literasi Keuangan. (Foto: MNC Media)

Dia menyebutkan, ada dua sisi mata uang dalam fenomena ini. Perkembangan digitalisasi terhadap fintech memang memberikan dampak yang bagus terhadap perekonomian. Misalnya, semakin mudah mendapatkan modal bagi para pelaku UMKM, dan juga berbagai macam investasi untuk masyarakat pun terbuka. 

"Ada penelitian yang mengatakan bahwa sejak pandemi, data-data ekonomi terkontraksi, begitu pula konsumsi dan pola investasi masyarakat berubah. Semakin tidak menentu pendapatan dan pekerjaan, mereka memikirkan investasi jangka panjang," tambah Eisha.

Karena itu, informasinya yang beredar sepenuhnya bisa ditelan mentah-mentah oleh mereka yang literasinya kurang baik. Maka dari itu, untuk mencegah fenomena ini sebelum makin marak, memang perlu literasi digital dan keuangan yang baik. 

"Dari survei OJK sendiri, literasi keuangan masih 38%, artinya, dari 100 orang, hanya ada 38 orang yang punya literasi keuangan yang baik. Mereka tahu produknya apa, bagaimana manfaatnya, dan risikonya," ucap Eisha.

Hanya saja, memang secara lebih lanjut, per produk misalnya, saham dan reksadana, masyarakat tahu manfaatnya, tapi risiko masing-masing produk keuangan masih belum dimengerti oleh mereka. Ketika mereka tahu manfaat tapi tidak tahu risikonya, ini menjadi daya tarik bagi orang-orang atau oknum yang berinisiatif mengembangkan tuyul, pesugihan dan begal digital. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement