IDXChannel - Associate INDEF Eko B. Supriyanto menyebutkan sejumlah tantangan berat sudah menanti para pengurus baru Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut adalah fenomena tuyul, begal, dan pesugihan digital, atau kasus-kasus investasi online dan penipuan-penipuan yang marak terjadi.
"Di dalam wilayah pengawasan OJK, yang paling berat adalah IKNB. Pasar modal dan perbankan kita lihat relatif baik, banyak yang goreng-goreng saham itu ditangkap. Tapi, di sektor IKNB itu adalah kuburan OJK," ujar Eko dalam Diskusi Publik "Maraknya 'Tuyul' Digital Menyambut Komisioner Baru OJK" di Twitter Space secara virtual, Minggu (10/4/2022).
Dia mengatakan IKNB menjadi kuburan OJK karena hampir seluruh segmen IKNB bermasalah. Asuransi Bumiputera, sebut dia, sudah seperti zombie, mati tidak, hidup pun tidak. Begitu pula dengan kasus asuransi WanaArtha.
"Multifinance, masalahnya adalah debt collector. Pinjol atau rentenir online abal-abal," tambah Eko.
Maka dari itu, pihaknya membagi membagi empat kolom kejahatan digital. Tuyul digital adalah yang pertama, lalu pesugihan digital, begal digital, dan rentenir online.