Menurut Yanti, adanya peniadaan mudik ini, sangat berpengaruh terhadap pemesan tiket bus, yaitu mencapai 50%. Dengan kondisi ini jelas membuat pelaku usaha transportasi menjerit dan sangat prihatin.
“Saat ini yang penting tetap beroperasi, meski kadang kala untuk operasional tersebut harus menombok,” ungkapnya.
Mahasiswa semester II Prodi Teknik Mesin Akprind Yogyakarta, Vito mengatakan karena di kampusnya sudah tidak ada praktik, ia memutuskan untuk pulang kampung. Beruntung bus AKAP masih beroperasi. Hanya saja, syaratnya penumpang harus membawa surat bebas COVID-19. Baik antigen maupun GeNose. “Untuk perjalanan ini saya membawa GeNose,” kata Vito yang akan mudik ke Kotabumi, Lampung.
Hal yang sama diungkapkan Lukman, mahasiswa semester II Budidaya Tanaman Pertanian LPP Yogyakarta. Ia mengatakan untuk perjalanan ini, diperketat harus membawa surat bebas COVID-19. Dirinya pun membawa hasil tes GeNose. "Ini sekaligus untuk jaga-jaga jika nanti diperjalanan ada pemeriksaan. Jika putra balik kan repot,” ungkapnya. (TIA)