Rahmad mencatat, Indonesia sangat bergantung pada komoditas utama yang dihasilkan di Australia, misalnya daging sapi dan gandum. Untuk memastikan sektor agrikultur Australia itu memberi manfaat bagi Indonesia, maka diperlukan kerja sama yang efektif.
Salah satunya, Indonesia harus siap menyuplai produk pupuk untuk kawasan di Oseania itu.
"Kami meng-highlight peningkatan penjualan kami ke Australia, karena itu secara tidak langsung mendukung, menopang ketahanan pangan Indonesia," ucap dia.
Rahmad sendiri enggan merinci jenis pupuk dan jumlah yang akan didistribusikan ke Australia. Namun, perseroan tetap fokus meningkatkan produktivitas dan kapasitas penjualan ke Australia.
"Apalagi kami sudah mendapatkan sertifikat dari pemerintah Australia, semua produk yang dihasilkalkan hingga detik ini sehingga untuk penjualan ke Australia tidak perlu karantina lagi," tuturnya.
(YNA)