Seperti diketahui, NFA menargetkan peningkatan CBP hingga 1,2 jt ton sampai akhir tahun, hal itu sesuai hasil Rakortas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk menjaga ketahanan pangan.
Menurut Arief, upaya tersebut tidak mudah namun bisa diupayakan, mengingat pada akhir tahun potensi panen yang tersedia hanya sekitar 10-15 persen dari total keseluruhan angka panen nasional. Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar stakeholder pangan, terutama dengan para pengusaha penggilingan padi.
Terkait hal itu, pihaknya meminta, agar para pengusaha penggilingan padi dapat memprioritaskan penjualan berasnya kepada Bulog, sebagai bentuk kontribusi bagi upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
"Untuk memenuhi target ini, saya mendorong Perpadi dapat menjadi mitra pemerintah dalam penguatan stok beras nasional. Saya himbau, ini bukan lagi tentang keuntungan pribadi, namun merupakan wujud bakti kita kepada negara. Mari bersama mewujudkan cita-cita mulia petani sejahtera, pedagang untung, dan masyarakat tersenyum,” ungkapnya.
Untuk mendukung upaya ini, Arief menyebutkan, telah membangun komunikasi juga dengan Satgas Pangan Polri, Pemerintah Daerah, dan Kementerian Pertanian. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI yang meminta agar semua stakeholder pangan saling berkolaborasi meningkatkan produksi pangan dalam negeri dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.