sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bahlil Bangun Sistem OSS, Investor Asing Urus Perizinan Tak Perlu ke Indonesia

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
14/07/2021 05:40 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia tengah menyiapkan sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.
Bahlil Bangun Sistem OSS, Investor Asing Urus Perizinan Tak Perlu ke Indonesia (FOTO: MNC Media)
Bahlil Bangun Sistem OSS, Investor Asing Urus Perizinan Tak Perlu ke Indonesia (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia tengah menyiapkan sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko. Sistem tersebut akan mempermudah investor asing untuk mengurus perizinan tanpa harus datang dulu ke Indonesia.

Hal tersebut ia ungkapkan saat menggelar pertemuan dengan American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) di Amerika Serikat (AS). Di forum tersebut dia memaparkan sektor investasi yang didorong Indonesia di antaranya industri berorientasi ekspor, industri farmasi dan alat kesehatan, serta hilirisasi sumber daya alam.

"Dengan proses pengajuan izin investasi yang sudah terdigitalisasi dan tersentralisasi dalam sistem OSS, nantinya pengusaha dari AS dapat mengajukan izinnya tanpa perlu ke Indonesia," ujar Bahlil dalam keterangannya, Rabu (14/7/2021).


Bahlil mengatakan AS merupakan investor penting bagi Indonesia. Pasalnya investasi AS di Indonesia sudah ada sejak awal masa kemerdekaan Indonesia. 


"Hubungan kedua negara perlu terus diperkuat dan ditingkatkan, sehingga potensi kerja sama dan investasi AS di Indonesia dapat semakin meningkat,” ucap dia. 


Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia terus bebenah diri agar menjadi tempat yang ramah bagi investor, dan di saat bersamaan memperkuat pengusaha lokal. 


Melalui amanat UU Cipta Kerja (CK), setiap investasi yang masuk ke suatu daerah, harus bermitra dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di wilayah setempat. 


"Kemudahan berusaha terus ditingkatkan. Kami akan kawal. Namun investor dan pengusaha di daerah harus tumbuh bersama, menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi kedua pihak," tuturnya. 


Dalam kunjungannya ke KJRI New York, Menteri Investasi juga melakukan pertemuan dengan American Indonesian Chamber of Commerce (AICC). Bahlil menjelaskan sektor investasi yang didorong di antaranya industri berorientasi ekspor, industri farmasi dan alat kesehatan, serta hilirisasi sumber daya alam.


Sementara itu, Konjen RI di New York Arifi Saiman menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Investasi yang masih bersedia berkunjung ke AS di masa sulit ini. 


Ini menunjukkan keseriusan pemerintah meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi kedua negara. 


“Pak Bahlil adalah menteri pertama yang berkunjung ke KJRI New York di tahun 2021. Kami bersyukur karena ada beberapa investor potensial yang sedang menjajaki peluang investasi ke Indonesia. Adanya UU CK menjadi kekuatan Indonesia di mata investor, ” ucap Arifi.


Direktur Eksekutif American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) Wayne Forrest mengungkapkan apresiasinya atas perbaikan-perbaikan iklim investasi yang dilakukan Indonesia. 


Menurutnya, walaupun AS tidak bisa agresif seperti kondisi sebelum pandemi, namun tetap ada beberapa perusahaan yang menjajaki minatnya berinvestasi di Indonesia pada sektor energi dan kelistrikan. 


“Saya sangat mengapresiasi terobosan regulasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Saya akan terus memberikan dorongan kepada perusahaan-perusahaan AS untuk berinvestasi ke Indonesia,” janji Wayne Forrest.    


Total realisasi investasi asal Amerika Serikat periode 2016-Maret 2021 mencapai USD6,6 miliar dan menempati peringkat ke-8. 


Adapun sektor investasi yang mendominasi selama periode tersebut yaitu Pertambangan (82 persen); Jasa Lainnya (5 persen); Listrik, Gas, dan Air (5 persen), Hotel dan Restoran (2 persen), dan Industri Kimia dan Farmasi (1 persen). 


Berdasarkan lokasinya, 85 persen realisasi investasi tersebut berada di luar pulau Jawa dengan mayoritas di wilayah Papua (78 persen). (RAMA)

Advertisement
Advertisement