Bahlil menjelaskan, saat pemerintah Indonesia membeli 51 persen saham perusahaan pada 2018 lalu, negara sudah mendapatkan banyak keuntungan. Dengan modal sebesar USD4 miliar saat itu, kini sudah kembali balik modal.
"Waktu pemerintah ambil alih Freeport 51 persen, kurang lebih sekitar USD4 miliar dengan hasilnya sekarang sudah beberapa tahun. 2024 laporan dari Freeport itu uang yang kita pakai untuk membeli itu sekarang sudah kembali modal, break even point, jadi kita sudah untung mengambil alih Freeport sekarang," ujar dia.
(YNA)