IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan lifting minyak agar mencapai target Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 605 ribu barel per hari (bph).
"Kita mempunyai tantangan yang luar biasa sekali, Bapak Ibu semua," ujarnya dalam sambutannya pada acara Energi Mineral Festival 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Bahlil menyoroti tiga faktor utama yang menjadi penghambat peningkatan produksi minyak nasional. Pertama adalah mayoritas sumur minyak Indonesia saat ini merupakan sumur tua.
"Pertama, memang sumur-sumur kita sekarang adalah sumur-sumur tua. Sumur-sumur yang sebelum Indonesia merdeka sudah ada," katanya.
Selain itu, kata Bahlil, masih banyak potensi cadangan migas yang belum tergarap secara maksimal. Belum lagi investasi di sektor migas sangat besar dan penuh risiko, sehingga membuat banyak investor berpikir dua kali.
"Yang kedua, idle well (sumur tua) kita masih banyak. Dan yang ketiga, memang investasi di bidang migas ini luar biasa besarnya dengan risiko yang besar," ujar dia.
Meskipun menghadapi berbagai kendala, Bahlil menyatakan optimisme terhadap kolaborasi yang terus dibangun antara pemerintah dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta pelaku industri migas.
Menurutnya, saat ini sudah ada tanda-tanda perbaikan dalam kinerja produksi minyak nasional.
"Saya baru habis bicara dengan CEO forum dari KKKS di SKK Migas. Rasanya sih ada secercah harapan untuk kita menuju pada perbaikan lifting untuk mencapai target APBN," katanya.
(Dhera Arizona)