IDXChannel - Pemerintah China langsung bereaksi atas langkah Uni Eropa yang menetapkan tarif tambahan untuk mobil listriknya. Salah satu produk yang dibidik China adalah brendi alias minuman anggur dari Eropa.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (6/7/2024), Kementerian Perdagangan China menilai, Brussels dan Beijing perlu berdialog lebih lanjut atas keputusan UE menerapkan bea masuk tambahan atas mobil listrik (electric vehicle atau EV) China.
Kendati demikian, China tidak akan tinggal diam atas langkah Eropa. China akan menggelar rapat dengar pendapat pada 18 Juli 2024 untuk membahas soal isu produsen brendi Eropa yang menjual produknya di bawah harga pasar.
Sejumlah perusahaan brendi seperti Pernod Ricard (Martell), Remy Cointreau (Remy Martin), dan LVMH (Hennesey) akan hadir dalam pertemuan tersebut untuk menjawab tuduhan tersebut.
China sebelumnya telah menyerukan kepada Komisi Eropa untuk membatalkan tarif tambahan untuk para produsen EV seperti SAIC, BYD, dan Geely. China siap berdialog dengan Eropa dan tak ingin membuka blok baru perang dagang.
Ancaman pengenaan tarif tambahan untuk brendi dari Eropa pernah disampaikan China pada Januari silam. Saat itu, muncul rencana Uni Eropa menyelidiki dugaan dumping EV dari China.
Tak hanya brendi, China juga membuka peluang untuk menyelidiki produk-produk Eropa lain yang dipasarkan di China seperti daging babi dan mobil bermesin besar.
Analis menyatakan, China memilih daging babi dan mobil bermesin besar untuk menekan Prancis dan Spanyol. Kedua negara itu menjadi pendukung utama pengenaan tarif atas mobil listrik China.
berita 38 - rfi
Balas Dendam, China Bakal Naikkan Tarif Impor Brendi dari Eropa
IDXChannel - Pemerintah China langsung bereaksi atas langkah Uni Eropa yang menetapkan tarif tambahan untuk mobil listriknya. Salah satu produk yang dibidik China adalah brendi alias minuman anggur dari Eropa.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (6/7/2024), Kementerian Perdagangan China menilai, Brussels dan Beijing perlu berdialog lebih lanjut atas keputusan UE menerapkan bea masuk tambahan atas mobil listrik (electric vehicle atau EV) China.
Kendati demikian, China tidak akan tinggal diam atas langkah Eropa. China akan menggelar rapat dengar pendapat pada 18 Juli 2024 untuk membahas soal isu produsen brendi Eropa yang menjual produknya di bawah harga pasar.
Sejumlah perusahaan brendi seperti Pernod Ricard (Martell), Remy Cointreau (Remy Martin), dan LVMH (Hennesey) akan hadir dalam pertemuan tersebut untuk menjawab tuduhan tersebut.
China sebelumnya telah menyerukan kepada Komisi Eropa untuk membatalkan tarif tambahan untuk para produsen EV seperti SAIC, BYD, dan Geely. China siap berdialog dengan Eropa dan tak ingin membuka blok baru perang dagang.
Ancaman pengenaan tarif tambahan untuk brendi dari Eropa pernah disampaikan China pada Januari silam. Saat itu, muncul rencana Uni Eropa menyelidiki dugaan dumping EV dari China.
Tak hanya brendi, China juga membuka peluang untuk menyelidiki produk-produk Eropa lain yang dipasarkan di China seperti daging babi dan mobil bermesin besar.
Analis menyatakan, China memilih daging babi dan mobil bermesin besar untuk menekan Prancis dan Spanyol. Kedua negara itu menjadi pendukung utama pengenaan tarif atas mobil listrik China.
(RFI)