Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi ekonomi Bali yang berhasil tumbuh 5,52 persen secara year on year (yoy) pada Triwulan I-2025. Angka ini melampaui rata-rata nasional dan menempati posisi kedelapan tertinggi secara nasional.
Koster mengatakan, bukan hal yang mudah membangkitkan kembali ekonomi pascapandemi Covid-19.
"Sekarang sudah bangkit di 5,52 persen, konsisten naik dari tahun 2022, 2023, 2024, 2025. Di saat yang sama, inflasi di Provinsi Bali sampai April 2025 tercatat 2,3 persen, terjaga dengan sangat baik dalam kisaran target inflasi nasional 3 persen plus minus 1 persen. ini mencerminkan bahwa kestabilan ekonomi dan efektivitas pengendalian harga," kata dia.
Dalam pembangunan kembali sektor pariwisata pascapandemi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengarahkan strategi pada pariwisata yang berkualitas, berorientasi pada pengalaman budaya, dan keharmonisan ekologis.
(Gubernur Bali Wayan Koster/dok. BI)
Diversifikasi destinasi juga diperluas ke wilayah-wilayah potensial yang sebelumnya kurang tergarap seperti Bali barat, utara, dan timur. Penerapan digitalisasi dan sertifikasi Green Tourism juga dimasifkan untuk meningkatkan standar layanan dan keberlanjutan industri pariwisata Bali.
"Kami meyakini bahwa arah pembangunan ekonomi Bali harus memperkuat fondasi lokal di antaranya peningkatan ekspor produk lokal unggulan yang berbasis budaya dan alam Bali seperti garam tradisional, kopi organik, serta kerajinan rakyat," kata dia.
Tiga tujuan utama dari penyelenggaraan Bali Jagadhita 2025 pun sejalan dengan arah kebijakan tersebut.
Pertama, mendorong promosi produk unggulan UMKM binaan Bank Indonesia yang memiliki potensi ekspor, melalui pertemuan langsung dengan calon pembeli dari negara mitra strategis.
(Bali Jagadhita 2025/dok.BI)
Kedua, memperluas peluang investasi dengan memperkenalkan aset-aset unggulan milik pemerintah daerah kepada investor domestik maupun mancanegara yang mengusung prinsip berkelanjutan dan menghargai nilai-nilai lokal.
Dan ketiga, memperkuat posisi desa wisata berbasis budaya sebagai garda depan quality tourism yang menjadi pembeda utama Bali sebagai destinasi kelas dunia.
"Selamat menikmati Bali Jagadhita. Kami mengundang untuk menikmati keindahan Bali, sekaligus mengunjungi dan membeli barang UMKM Bali. Jadi mohon Bapak Ibu yang hadir, jalan-jalanlah, beli produk UMKM agar UMKM kami bisa senyum karena ada yang membeli produknya. Bahagia pelaku UMKM adalah bahagia kita juga," ujar Koster.