"Selain mempromosikan pariwisata Indonesia, kehadiran kami dalam ATM Dubai 2022, juga untuk memberikan informasi terkait relaksasi kebijakan pemerintah Indonesia dalam memberikan berbagai kemudahan untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), setelah pembukaan Bali pada Februari 2022," kata Menparekraf.
Untuk nilai transaksinya sendiri, pada kegiatan bursa luring ( live event) Kemenparekraf hadir bersama delapan industri pariwisata Indonesia dan menghasilkan potensi devisa sebesar 15,177,585 miliar dolar AS atau setara dengan Rp220 miliar.
Negara asal calon wisatawan mancanegara ini berasal dari Bahrain, UEA, Oman, Jordan, Arab Saudi, Kuwait, Russia, Algeria, Brazil, Lebanon, Nigeria, Qatar, dan India. Para calon wisman ini sudah menargetkan beberapa destinasi unggulan yang akan dikunjungi yaitu Jakarta, Bali, Jawa Barat, Labuan Bajo, NTB, dan Jawa Tengah.
Adapun, untuk kegiatan ATM Dubai secara daring, Kemenparekraf memfasilitasi 30 industri pariwisata, dengan potensial devisa yang dihasilkan sebesar 2,389,378 dolar AS atau Rp34,65 miliar.
“Kami percaya dengan keikutsertaan Indonesia dalam ATM Dubai 2021 ini bisa semakin meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia,” ujar Menparekraf. (FHM)