sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Banjir Penolakan Impor KRL Bekas Jepang, Luhut: Masih Lihat Masukan Pihak Lain

Economics editor Heri Purnomo
10/04/2023 13:14 WIB
Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini terus menerima berbagai masukan terkait impor KRL bekas dari Jepang yang direncanakan oleh KCI.
Banjir Penolakan Impor KRL Bekas Jepang, Luhut: Masih Lihat Masukan Pihak Lain. (Foto: MNC Media)
Banjir Penolakan Impor KRL Bekas Jepang, Luhut: Masih Lihat Masukan Pihak Lain. (Foto: MNC Media)

"Dalam PP tersebut menyatakan bahwa barang modal bukan  baru yang belum dapat dipenuhi dari sumber dalam negeri dalam rangka proses produksi industri untuk tujuan pegembangan ekspor, peningkatan daya saing, efisiensi usaha, pembangunan infrastruktur, dan/atau diekspor kembali," katanya. 

Seto juga menjelaskan bahwa dalam review tersebut BPKP menjelaskan beberapa alasan teknik terkait dengan alasan impor yang diajukan oleh PT KCI ini kurang tepat. Hal tersebut karena karena ada beberapa unit sarana yang bisa dioptimalkan untuk penggunaannya. 

Keempat yakni hasil BPKP menyatakan jumlah KRL yang beroperasi saat ini adalah 1.114 unit, tidak termasuk 48 unit yang diberhentikan dan 63 yang dikonservasi sementara. 

"Overload memang terjadi pada jam-jam sibuk. Namun secara keseluruhan untuk okupansi 2023 itu adalah 62,75 persen, 2024 diperkirakan masih 79 persen dan 2025 sebanyak 83 persen," katanya. 

"BPKP juga membandingkan pada 2019, jumlah armada yang siap guna sebanyak 1.078 unit yang mampu melayani 336,3 juta penumpang. Sedangkan di 2023 ini dengan jumlah penumpang diperkirakan 273,6 juta penumpang dengan jumlah armada 1.114 unit. Jadi 2023 jumlah armada lebih banyak tapi estimasi penumpangnya tetap jauh lebih sedikit dari 2019," tambahnya. 

(SLF)

Halaman : 1 2 3 4 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement