Pembatasan perdagangan diperkirakan akan berdampak terhadap tingkat ekspor Asia Timur dan Pasifik, sementara pertumbuhan global yang melambat kemungkinannya akan menurunkan permintaan eksternal lebih jauh.
“Suatu kombinasi antara teknologi baru dengan reformasi yang kokoh serta kerja sama inovatif dapat membantu negara-negara di kawasan ini dalam menghadapi situasi saat ini maupun berbagai tantangan jangka panjang,” kata Ekonom Utama Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) juga memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,7 persen tahun ini. Kedua laporan dirilis di Washington pekan ini di tengah Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia. (Wahyu Dwi Anggoro)