Faisal memperkirakan laju inflasi inti juga terlihat menguat karena pelonggaran PPKM, serta sebagai dampak dari putaran kedua akibat penyesuaian harga BBM.
Adapun inflasi inti pada September 2022 diperkirakan sebesar 3,47 persen secara tahunan. Laju inflasi diperkirakan terus meningkat tinggi pada sisa tahun ini, hingga mencapai level di atas 6 persen pada akhir 2022.
Kenaikan dipicu oleh membaiknya permintaan di tengah pelonggaran PPKM, kenaikan harga bahan pangan dan energi, serta penyesuaian harga bensin dan solar bersubsidi.
“Dampak kenaikan harga BBM diperkirakan tidak hanya memberikan first round effect pada administered price, tetapi juga second round effect terhadap barang dan jasa lainnya,” jelasnya.
Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi untuk bulan September pada Senin (3/10/2022) mendatang. (RRD)