IDXChannel - Bank Sentral Israel memperingatkan biaya perang di Jalur Gaza yang terus membengkak. Tel Aviv diminta untuk memantau pengeluaran dan meningkatkan pendapatan.
“Kami memahami bahwa belanja pertahanan perlu ditingkatkan, namun tidak boleh memberikan cek kosong," kata Gubernur Bank Sentral Amir Yaron, dilansir dari Times of Israel pada Minggu (28/5/2024).
Awal pekan ini, Bank Sentral Israel mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,5%. Yaron menyinggung kondisi geopolitik yang masih tidak menentu dan ancaman inflasi yang kembali muncul.
"Kami melihat peningkatan dalam lingkungan inflasi dan ketidakpastian geopolitik, yang membuat penurunan suku bunga menjadi lebih menantang,” kata Yaron.
Menurut data dari Bloomberg, ongkos perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza telah mencapai USD16 miliar atau sekitar Rp260 triliun, mengerek defisit anggaran menembus 7%.