IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir mengakui ada anak dan cucu usaha perusahaan pelat merah yang tak efisien. Keberadaannya hanya memberatkan keuangan induk perusahaan saja.
Erick merasa geram karena anak dan cucu BUMN hanya menyedot keuntungan holdingnya saja. Sementara, secara bisnis anak-anak perusahaan negara tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Karena alasan efisiensi, Kementerian BUMN selaku pemegang saham akan terus melakukan pemangkasan atau pembubaran anak dan cucu BUMN. Saat ini sudah ada 74 perusahaan yang dibubarkan.
"Ini terlalu banyak company, yang tidak efisien dan efektif, jadi buat apa kita punya, kan kadang-kadang begini, holdingnya sehat, tapi dibuatlah anak cucu yang menyedot daripada keuntungan holdingnya. Nah, ini yang harus kita bongkar, kita setop dan kita kurangi," ujar Erick, Rabu (1/12/2021).
Langkah pengurangan BUMN, kata dia, bertujuan memperkuat bisnis inti holding. Upaya itu sekaligus mempersiapkan induk BUMN untuk menghadapi dinamika pasar yang kian ketat persaingannya.