sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Banyak Diprotes, Mongolia Janji akan Hentikan Perdagangan Batu Bara dengan China 

Economics editor Dian Kusumo
25/01/2023 11:41 WIB
Bulan lalu, para pemrotes menyerbu ibu kota Mongolia untuk mengecam korupsi dalam perdagangan batu bara negara itu.
Banyak Diprotes, Mongolia Janji akan Hentikan Perdagangan Batu Bara dengan China. (Foto: MNC Media)
Banyak Diprotes, Mongolia Janji akan Hentikan Perdagangan Batu Bara dengan China. (Foto: MNC Media)

"Alih-alih menunggu setengah tahun, kami akan memperdagangkannya secara online mulai Februari dan Bursa Efek Mongolia akan menanganinya," ungkap Batnairamdal, wakil menteri pertambangan dan industri berat Mongolia dilansir melalui Aljazeera, Rabu (25/1/2023). "Ini akan membantu memberi kami pengalaman dalam menjual batu bara di platform online."

Terjepit di antara Rusia dan Cina, Mongolia adalah salah satu negara berpenduduk paling jarang di dunia dengan 3,3 juta orang yang tersebar di lanskap yang sedikit lebih kecil dari Alaska. Pada tahun 2021, negara ini memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita sekitar USD4.500, mirip dengan Indonesia. 

Pertambangan menyumbang sekitar seperempat dari PDB negara itu, menurut Inisiatif Transparansi Industri Ekstraktif. Sekitar setengah dari pendapatan ekspornya berasal dari batu bara.

Kontrak tersebut berlaku untuk batubara yang diekspor melalui pos perbatasan Gashuunsukhait, yang terletak sekitar 240 km (150 mil) di selatan deposit batubara Tavan Tolgoi di Gurun Gobi. Selain Erdenes-Tavantolgoi, perusahaan yang terkena dampak termasuk Energy Resources LLC, yang perusahaan induknya Mongolian Mining Corp terdaftar di Bursa Efek Hong Kong.

Kedua perusahaan menggali batubara di Tavan Tolgoi, salah satu deposit batubara kokas dan termal terbesar di dunia, dengan cadangan 6,4 miliar ton. Batubara dari Tavan Tolgoi sangat dihargai di Cina, di mana ia digunakan dalam produksi baja.

China adalah produsen baja terbesar di dunia, menyumbang sekitar 57 persen dari produksi baja dunia. Tetapi tidak dapat memproduksi batubara kokas yang cukup di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pabrik bajanya.

Pada tahun 2022, Tiongkok mengimpor 170,71 juta ton batu bara, menurut data dari Administrasi Umum Bea Cukai China. Mongolia memasok 31,2 juta ton, sekitar 18 persen dari total.

Batubara kokas Mongolia telah menjadi sangat dihargai dalam beberapa tahun terakhir karena Tiongkok telah mengurangi ketergantungannya pada batu bara Australia menyusul memburuknya hubungan yang tajam di antara kedua negara.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement