Sebagai informasi berdasarkan data Bank Indonesia, utang luar negeri RI per Agustus 2021 lalu tembus USD423,5 miliar atau Rp5.957 triliun (kurs Rp14.066) pada Agustus 2021 kemarin atau tumbuh 2,7% secara year on year (yoy).
Pertumbuhan utang itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan Juli 2021 yang hanya 1,7% (yoy). BI menyatakan peningkatan pertumbuhan utang tersebut disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral).
Adapun pandemi Covid-19 bukan krisis terakhir yang akan dialami Indonesia. Dia menyebut ada ancaman krisis-krisis lain pada masa depan.
Dua di antaranya adalah perubahan iklim hingga gangguan-gangguan akibat transformasi digital. Krisis-krisis tersebut akan memunculkan perubahan yang signifikan, baik secara ekonomi, sosial, maupun politik.
Karena itu, kata Sri Mulyani, posisi keuangan negara tetap akan menjadi penopang perekonomian. Akibatnya, kondisi keuangan negara harus terus disehatkan agar negara memiliki ruang fiskal.