Kedua, proyek jalan di antaranya Jalan Tol Jogja-Bawen, Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo, Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), Jalan Temon (Kulon Progo)-Borobudur, dan Jalan Prambanan-Gading yang diharapkan dapat mengefisiensikan waktu tempuh, menjadi konektivitas antarkawasan strategis pariwisata nasional di Yogyakarta dan sekitarnya, mendukung pertumbuhan dan membangkitkan ekonomi, juga mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ketiga, proyek Pelabuhan Perikanan (PP) Tanjung Adikarto yang didesain dapat memuat 400 kapal dengan 5 ribu nelayan setiap tahunnya dengan produksi tangkapan sebesar 27,4 ribu ton per tahun atau senilai Rp276 miliar per tahun.
Pelabuhan itu dikerjakan sejak tahun 2000 dan sudah selesai tahun 2014, tetapi belum beroperasi akibat sedimentasi pasir yang menutupi pintu alur masuk pelabuhan.
Proyek keempat, yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional, diantaranya Kamijoro, Kartamantul dan Banyusoco yang memerlukan dukungan pemerintah pusat untuk pengelolaan sebagian unit produksi dan jaringan distribusi, serta dukungan untuk unit air baku agar dapat beroperasi pada tahun 2025.
Kelima, yakni penyelesaian revitalisasi tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan sebagai Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Nantinya, TPA itu akan melayani area kawasan perkotaan Yogyakarta, termasuk Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul.