Penggunaan teknologi ini memungkinkan proses berbagi data dan persetujuan secara digital yang dapat mempercepat tahapan konstruksi dan implementasi BIM pada proyek ini, termasuk memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas dan akurasi pekerjaan.
Meski begitu, Adjib mengaku, ada beberapa tantangan selama proses pengerjaan proyek, seperti kondisi lahan yang sempit dan terjal, keterlambatan pembebasan lahan, cuaca yang ekstrem, kurangnya ketersediaan material inti dari area bendungan.
Lalu, akses jalan yang masih dalam proses pengerjaan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).
Untuk memastikan percepatan penyelesaian proyek ini, Hutama Karya melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, serta mengoptimalkan penggunaan teknologi yang ada.