Tri Haryanto (27) warga Jatipulo, Jakarta Barat juga mengaku belum mendapatkan bansos sejak PPKM Darurat diberlakukan.
“Kalau di sini dapat beberapa doang berapa RT. Sehabis itu dibagi-bagi sama ketua RT. Dapat sembako seperti mie dan telur sudah tiga bulan yang lalu sebelum PPKM Darurat waktu ada PSBB,” kata Tri kepada INews,
Hal serupa dirasakan oleh Yati (46) warga Kota Bambu Selatan. Setiap hari sebelum pandemi Covid-19 berdagang nasi ayam di depan rumahnya. Namun, setelah kebijakan PPKM darurat diberlakukan hingga kini warung nasi yang dimiliki Yati terpaksa ditutup.
“Bukan dampak lagi. Berasa banget ini drastis. Apalagi sekarang di rumah tidak dagang. Bapaknya juga jualan bubur menurun banget. Jauh banget penurunannya. Biasanya kalau pagi bawa 5 liter. Ini 3 liter atau 2 liter tidak pernah habis,” ujar Yati kepada INews.
Yati mengaku pernah mendapatkan bansos berupa sembako pada Desember 2021 lalu. Ia pun mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah didatangi oleh pihak terkait untuk mendata penerimaan bansos.