"Nah, masalah karantina itu selalu menjadi masalah, apapun juga bentuknya ada di sana, bisa dari orangnya, bisa sanak saudaranya, bisa temannya, bisa keluarganya, semua menjadi masalah di tempat itu," jelasnya.
Saat ini pihaknya sedang mencari informasi terkait kajian penggunaan gelang yang terdapat chip untuk memonitor orang yang dikarantina. Dia melakukan hal itu agar karantina itu bisa diterima dengan nyaman, kita pun petugas bisa memonitor semuanya dengan baik, ini yang harus kita ciptakan.
"Orang ini ada di mana, posisinya seperti apa, itu kan kita bisa lihat karena teknologi sangat memungkinkan saat ini. Kita sedang mencari informasi ke teman-teman kita hal-hal tersebut," imbuhnya.
Dia menyebut terjadi kelemahan pada aplikasi Pedulilindungi yang berada di handphone. Pengguna dapat meninggalkan handphone kemudian pergi. "Dia pergi ke mana-mana, kita enggak bisa monitor dia. Berbeda kalau chip dipasang di badan orang itu sendiri," ungkapnya
(SANDY)