Dia menyampaikan, sekitar 90-95% komoditas bawang putih berasal dari impor. Dengan begitu, ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih sangat tinggi karena petani dalam negeri tidak bisa memproduksi dengan jumlah yang banyak.
"Jika supply impor terganggu, ketersediaan dalam negeri juga terganggu. Sebab Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri," ucap Retno.
Kendati demikian, Retno menuturkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sejumlah upaya untuk mengantisipasi jika terjadi kelangkaan ketersediaan bawang putih di Indonesia. Salah satunya, berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait.
Sebagai informasi tambahan, dipantau dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (Nasional) harga bawang putih ukuran sedang tertinggi terdapat di Maluku Utara yang mencapai Rp 53.750 per kg. Sementara untuk harga terendah berada di Lampung yang mencapai Rp 31.650 per kg.
(SLF)