Pada kesempatan tersebut, Arief juga melaporkan beberapa upaya yang sudah dilakukan dalam mengendalikan kondisi pangan strategis selama Ramadan dan Idul Fitri.
Penggelontoran beras program SPHP ke seluruh Indonesia telah dikerjakan Perum Bulog dan sampai 25 Maret telah menyentuh angka 517 ribu ton. Sementara pemenuhan beras SPHP ke retail modern dan pasar tradisional per 24 Maret telah menembus angka 20 ribu ton.
Aksi strategis selanjutnya adalah Gerakan Pangan Murah (GPM). Semenjak Januari sampai minggu ketiga Maret, realisasi GPM ada sampai 2.720 kali. Pada 1 April mendatang, NFA akan menggelar GPM serentak di seluruh daerah dengan target sementara 597 kali sampai April ini.
Optimalisasi kerjasama antar daerah melalui optimalisasi tol laut, kargo pesawat, dan moda angkutan lainnya guna mobilisasi stok pangan ke daerah yang defisit juga disokong NFA melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Target FDP di tahun ini minimal sejumlah 1.250 ton.
Ada pula banpang penanganan stunting yang telah mulai dijalankan oleh ID Food. Realisasi penyaluran banpang penanganan stunting per 21 Maret telah diberikan kepada 1.242 Keluarga Risiko Stunting (KRS) dalam bentuk paket daging ayam beku seberat 0,9 sampai 1 kg dan 10 butir telur ayam. (TSA)