"Kalau ayam dari AS masuk ke Indonesia, para pelaku usaha unggas lokal kita pasti akan mati semua, yang berarti sekitar 5 juta pekerjaan hilang seketika. Mudah-mudahan industri unggas Indonesia masih bisa dilindungi dengan pengertian situasi ini oleh Trump," kata dia.
Belum lagi, kata dia, petani lokal juga akan terdampak dengan adanya kesepakatan tarif resiprokal Trump ini. Misalnya petani jagung, yang memang tidak banyak di Indonesia, namun akan menjadi lebih sulit untuk menjual produknya ketika komoditas dari Amerika lebih banyak yang masuk ke pasar lokal.
"Hal yang sama berlaku untuk jagung. Jika jagung AS bisa masuk bebas ke Indonesia, para petani lokal kita juga akan hancur karena biaya produksi kita jauh lebih tinggi dibandingkan di AS," ujar dia.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira mengatakan, saat ini beberapa komoditas yang banyak diimpor dari Amerika ke Indonesia seperti migas, produk elektronik, suku cadang pesawat, serealia (gandum dan sejenisnya), serta produk farmasi. Total impor lima jenis produk ini mencapai USD5,37 miliar setara Rp87,3 triliun.
"Negosiasi Vietnam lebih efektif dari Indonesia. Idealnya Indonesia bisa lebih turun lagi," kata Bima saat dihubungi IDXChannel, Rabu (16/7/2025).
(Dhera Arizona)