Disisi lain, Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal menyebut kondisi jumlah masyarakat miskin Indonesia saat ini sudah meningkat atau mencapai 26,16 juta jiwa.
Adanya peningkatan tersebut karena kenaikan harga bahan bakar subsidi sehingga mendorong kenaikan inflasi yang menyebabkan daya beli masyarakat kurang mampu berkurang.
"Untuk peningkatan jumlah orang miskin sebetulnya dari adanya kenaikan harga BBM itu yang mendorong kenaikan inflasi lebih tinggi jumlah orang miskin sudah bertambah dibandingkan data dari BPS di bulan maret 2022," terang dia.
Dengan bayang-bayang resesi global pada tahun depan, jumlah masyarakat miskin di Indonesia akan bertambah 500.000 orang. Angka kemiskinan meningkat jika resesi global berdampak terhadap kenaikan inflasi.
"Jika resesi ini kemudian tingkat inflasi tidak terlalu meningkat seperti pandemic kemarin mungkin peningkatan jumlah orang miskin tersebut ada tetapi tidak terlalu signifikan sepanjang ekonomi dalam negeri terus bergerak," katanya.
(DES)