IDXChannel - Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte menyatakan permohonan maaf atas nama negaranya, karena penjajahan dan perbudakan yang dilakukannya pada masa lalu.
"Hari ini saya minta maaf, selama berabad-abad negara Belanda dan perwakilannya telah mengaktifkan dan merangsang perbudakan dan mendapat untung darinya" kata Rutte dalam pidato yang disiarkan secara nasional di Arsip Nasional Belanda.
Dilansir dari Reuters, Rabu (21/12/2022) penyataan maaf tersebut dilakukan setelah adanya pertimbangan kebijakan yang melibatkan masa lalu Negara Belanda, seperti upaya untuk mengembalikan karya seni yang telah dijarah dan perjuangannya melawan rasisme saat ini.
"Benar bahwa tidak seorang pun yang hidup hari ini menanggung kesalahan pribadi atas perbudakan (namun) negara Belanda memikul tanggung jawab atas penderitaan luar biasa yang telah dilakukan terhadap mereka yang diperbudak dan keturunan mereka," Tambahnya.
Pernyataan maaf oleh PM Belanda tersebut mendapat tentangan dari kelompok-kelompok yang berpendapat bahwa permintaan maaf itu seharusnya dilakukan oleh Raja Willem-Alexander, di bekas koloni Suriname, pada 1 Juli 2023, yang merupakan haru peringatan 160 tahun penghapusan Belanda.