Sementara itu, Pemerintah Belanda telah mengirimkan perwakilan ke Suriname, serta pulau-pulau Karibia yang tetap menjadi bagian dari Kerajaan Belanda dengan berbagai tingkat otonomi. seperti Curacao, Sint Maarten, Aruba, Bonaire, Saba dan Sint Eustatius.
Perdana Menteri Aruba, Evelyn Wever-Croes mengatakan permintaan maaf itu disambut baik dan hal tersebut menjadi titik balik dalam sejarah di dalam Kerajaan.
Namun, Rutte dianggap telah mengabaikan reparasi pada konferensi pers pekan lalu, meski pemerintah Belanda menyiapkan dana pendidikan 200 juta euro.
Ketua Komisi Reparasi Nasional Suriname, Armand Zunder mengatakan "apa yang benar-benar hilang dari pidato ini adalah tanggung jawab dan pertanggungjawaban.”
"Jika Anda menyadari bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah Anda mengatakan saya bertanggung jawab untuk itu, kami bertanggung jawab untuk itu .... Memang saya berbicara tentang reparasi,” tambahnya.
(SLF)