Belanja K/L sudah terlaksana sebesar 49,3% dari pagu anggaran. Ini merupakan realisasi belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan belanja bantuan sosial (bansos) sebesar Rp493 triliun.
"Angka ini dipengaruhi oleh percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas, penyaluran berbagai bansos, dukungan persiapan pelaksanaan pemilu, dan pelaksanaan pembangunan IKN," tambah Sri.
Sementara itu, belanja non-K/L sebesar Rp527,4 triliun mencakup 42,3% dari pagu. Belanja ini digunakan untuk realisasi subsidi dan kompensasi baik BBM dan listrik, program Kartu Prakerja, serta subsidi pupuk.
"Dari jumlah tersebut, Rp562,6 triliun atau 55,1% dari belanja pemerintah pusat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelas Sri.
(FRI)