Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo menyebutkan, bahwa pertumbuhan sektor perumahan berpotensi menumbuhkan ekonomi pada sektor lainnya. Dari 174 sub-sektor industri terdapat lima besar sektor yang mengalami dampak, salah satunya perumahan.
“Setiap tambahan anggaran Rp1 pada sektor terkait properti, akan menciptakan output terhadap ekonomi sebesar Rp2,15," papar Haru.
Namun, Haru tetap optimis di tengah sektor perekonomian nasional yang mengalami kontraksi pertumbuhan, sektor perumahan menunjukkan pertumbuhan yang positif yang terlihat dari tumbuhnya KPR dibandingkan dengan kredit lainnya.
“Pertumbuhan kredit nasional pada Q1 2021 mengalami penurunan sebanyak 3,8%, sementara pertumbuhan KPR Q1 2021 mulai merangkak naik di angka 3,6%. Ini dikarenakan keberlanjutan dukungan KPR subsidi pemerintah, pada APBN 2021, alokasi KPR subsidi sebanyak 157,5 ribu unit senilai Rp1,66 triliun," tambah Haru.
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah, salah satunya melalui Bank BTN melalui program Mortgage Ecosystem untuk mendukung sektor properti.