Untuk jangka menengah, Kementerian BUMN tengah menyiapkan aksi korporasi yang nantinya dilakukan 3-4 tahun mendatang. Dimana, aset dari 13-14 induk dan anak usaha BUMN yang akan ditawarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kami sebetulnya 3 sampai 4 tahun mendatang memang akan melakukan beberapa aksi korporasi action dengan BUMN atau pun juga yang anak-anak perusahaan dari BUMN, namun ada sekitar 13-14 BUMN ataupun anak usaha BUMN yang kami bicarakan untuk kita laksanakan transaksi di BEI," kata dia.
Di tempat yang terpisah, BEI telah mengantongi nama-nama perusahaan yang berencana melakukan penawaran perdana umum di pasar modal. Per 12 April 2021, terdapat 20 perusahaan yang terdapat dalam pipeline IPO BEI.
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari 20 perusahaan tersebut belum terdapat perusahaan BUMN ataupun anak usahanya.
"Terdapat 20 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham BEI. Kami masih menunggu perusahaan BUMN maupun Entitas Anak BUMN untuk masuk Bursa," ujar Nyoman.
(SANDY)