Namun, untuk dapat memaksimalkan peluang tersebut, para pelaku industri trasnportasi laut harus segera berbenah, baik secara kualitas layanan maupun memaksimalkan kuantitas kapasitas angkut yang tersedia.
"Moda angkutan laut harus bisa mengambil kesempatan ini sebagai cara untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas di kapal. Pasca pandemi banyak sekali orang yang butuh liburan untuk melepas penat. Tinggal bagaimana caranya pelayanan di kapal laut ini bisa ditingkatkan lagi, supaya masyarakat bisa betah dan rela berlama-lama berlayar di atas kapal,” ungkap Djoko.
Seolah menjawab tantangan Djoko, Vice President Usaha Penumpang Non Komersil PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI), Presda Simangasing, mengklaim pihaknya kini memang berupaya memaksimalkan potensi limpahan penumpang dari mahalnya tiket pesawat. Salah satunya dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan via kapal laut.
“Tidak hanya via situs saja, pembelian tiket kini sudah bisa melalui aplikasi di ponsel pintar. Masyarakat juga bisa datang ke minimarket terdekat atau agen perjalanan resmi yang bekerjasama dengan PT. PELNI untuk membeli tiket," ujar Presda, dalam kesempatan terpisah.
Selain kemudahan dalam membeli tiket, menurut Presda, perjalanan dengan kapal laut kini juga semakin menyenangkan karena PT PELNI memberikan one stops solution bagi masyarakat yang bepergian.