sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bersaing Ketat di Pasar Global, Kemenperin Ungkap Strategi Dongkrak Kinerja Industri Furnitur RI

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
24/01/2024 13:52 WIB
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan, Indonesia memiliki peluang pengembangan yang besar dalam industri furnitur.
Bersaing Ketat di Pasar Global, Kemenperin Ungkap Strategi Dongkrak Kinerja Industri Furnitur RI. (Foto: MNC Media)
Bersaing Ketat di Pasar Global, Kemenperin Ungkap Strategi Dongkrak Kinerja Industri Furnitur RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap, Indonesia memiliki peluang pengembangan yang besar dalam industri furnitur.

Karena didukung ketersediaan bahan baku yamg melimpah seperti kayu jati, meranti, mahoni, dan akasia.

"Indonesia merupakan sumber dari 80 persen rotan dunia, dan Indonesia juga memiliki potensi bambu yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan produk-produk hilirnya. Apalagi, nilai ekspor produk furnitur kita pada tahun 2022 mencapai USD2,5 miliar," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Putu menjelaskan bahwa saat ini pihaknya fokus pada lima kebijakan strategis untuk pengembangan industri furnitur di kancah global. 

Kelima strategi tersebut, yaitu fasilitasi ketersediaan bahan baku, fasilitasi ketersediaan SDM terampil, fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk, serta fasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.

"Untuk fasilitasi ketersediaan bahan baku, dilakukan melalui upaya perbaikan yang berfokus pada penyediaan akses yang lebih baik sehingga tercapai pola rantai pasok bahan baku furnitur ideal melalui fasilitasi Pusat Logistik Bahan Baku Industri Furnitur, dimana untuk bahan baku papan kayu difasilitasi mulai tahun 2022, sedangkan tahun 2024 akan difasilitasi untuk bahan baku rotan," ujarnya.

Adapun salah satu upaya fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk dilakukan di lini teknologi melalui Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayu, berupa pemberian reimburse penggantian sebagian pembelian mesin/peralatan sesuai kriteria. 

Program ini bertujuan untuk mendukung pembaruan teknologi mesin dan peralatan dalam meningkatkan produktivitas.

"Selain itu, Kemenperin juga melaksanakan program pengembangan konsep desain furnitur, di mana bentuknya adalah workshop kolaborasi antara desainer furnitur dengan pelaku industri. Kemudian peningkatan kualitas produk juga didukung dengan penerapan SNI dan SKKNI," tutur Putu.

Disamping kebijakan-kebijakan tersebut, menurut Putu, pemerintah juga terus berusaha untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaku industri furnitur, antara lain melalui pemberian fasilitas insentif perpajakan berupa tax allowance, serta kemudahan prosedur ekspor dan impor.

Penulis: Muhammad Fazri Yogasara Dewa

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement