Sebelum masuk dalam penyampaian keberatan itu, Zulkifli bersama INTA membahas perkembangan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).
Zulkifli menyebut, IEU-CEPA merupakan agenda prioritas Indonesia. Untuk itu, Indonesia siap menyelesaikan perundingan IEU-CEPA pada 2024 sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
"Untuk itu, kami meminta dukungan Parlemen Eropa, khususnya Komite INTA, dalam penyelesaian negosiasi ini," ungkap Zulkifli.
Sekadar informasi, pada periode ini, ekspor Indonesia tercatat sebesar USD5,91 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Uni Eropa tercatat sebesar USD4,37 miliar.
Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar USD 1,54 miliar.