"Jika itu terjadi, saya kira di awal pemerintahan Prabowo sudah ada pertumbuhan yang cukup baik," ujar Burhanuddin.
Gubernur Bank Indonesia periode 2003-2008 itu mengungkapkan, pemerintahan terpilih Prabowo-Gibran tidak mau sesumbar menargetkan suku bunga acuan secara khusus. Sebab, pemerintahan Prabowo-Gibran menyerahkan keputusan tersebut sebagai hak Gubernur BI, selaku lembaga independen, untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi maupun politik.
"Kalau angkanya tanya BI lah, jangan saya," katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan alasan The Fed memangkas suku bunga acuan hingga 1 persen pada akhir 2024.