Eka Setiawan/Kontri
IDXChannel - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah (Jateng) menyebut pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut tetap kuat di tengah peningkatan ketidakpastian global. Hal ini ditopang oleh optimisme beberapa sektor hingga semester pertama 2024.
“Permintaan domestik yang kuat, kinerja fiskal yang optimal serta kinerja perbankan yang membaik menjadi faktor pendorongnya,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra pada keterangannya, Selasa (25/6/2024).
Dia menyebut, perkiraan pertumbuhan ekonomi di Jateng tumbuh dalam rentang 4,7-5,5 persen pada 2024. Inflasi yang cukup rendah dan stabil di level 2,66 persen (year on year/yoy) pada Mei 2024 turut menjaga penguatan pertumbuhan ekonomi di Jateng.
Pengendalian inflasi yang rendah dan stabil, tercermin pula melalui prestasi Tim Pengendalian Inflasi Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kebumen dan Kota Semarang yang berhasil menjadi yang terbaik di ajang TPID Awards 2024 pada 14 Juni 2024.
Beragam inovasi program unggulan dilakukan di masing-masing daerah, seperti sinergi pentahelix Rama dan Sinta (Program Antisipasi dan Pengendalian Inflasi Melalui Sinergi Stakeholders) yang digagas Pemprov Jawa Tengah, Gerak Seruni (Gerakan Pengendalian Harga Pangan Dukung Stabilitas Inflasi dan Penurunan Kemiskinan) yang diterapkan Pemkab Kebumen, hingga Ki Ageng Pandanaran (Kolaborasi Tangguh Bersama Pemangku Kepentingan dalam Penanganan dan Pengendalian Inflasi Kota Semarang).
“Dalam mendorong penguatan ekonomi Jawa Tengah yang semakin solid, beberapa program flagship akan dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dalam waktu dekat antara lain Forum PUSAKA (Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah) Jateng, Rupiah Borobudur Playon, hingga QRIS Jelajah Indonesia,” kata dia.
